Selasa, 16 Agustus 2011

Margonda

Berdamai dengan waktu adalah suatu hal yang menyakitkan. Sejauh mungkin kita coba berlari dari waktu yang terasa mengikuti langkah kita, semakin kita terjerat dalam putaran waktu dan kenangan-kenangan didalamnya.

Margonda. Entah berapa puluh kali aku membiarkan tubuh ini bergelut di nyamanya suasana mu, berpuluh kali pula aku seperti dipaksa mengingat setiap senti potongan-potongan mozaik yang dulu sempat aku susun bersama dirinya. Potongan kenangan yang tidak pernah aku lupakan, secuilpun.

Mungkin aku yang terlalu berlebihan, tapi aku rasa tidak juga. Bukankah tidak ada yang salah dari seseorang yang mencinta terlalu dalam? Atau mungkin aku coba buat sebuah pembelaan baru, bukankah wanita memang tercipta untuk peka merasa?

Tapi bagaimanapun itu, aku tidak pernah jemu, apalagi berfikir untuk tidak pergi kekota itu.
Walaupun betapa hati pilu tidak terkira jika mengingatnya.

-diahsetiawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar